Persiapan Penyuluhan IPW Desa Tunjungtirto
I.
Identifikasi
potensi wilayah Desa Tunjungtirto
Dalam
tahapan ini mahasiswa harus memperoleh data berupa data internal dan eksternal,
seperti keadaan wilayah, potensi, masalah, keadaan sasaran, kelembagaan,
kebijakan, infrastruktur, dll.
a.
Sasaran
Tabel
1. Karakteristik Sasaran
|
Sasaran
Penyuluhan
|
Karasteristik
Sasaran
|
||
|
Karasteristik
|
Kondisi/Keragaman
|
||
|
Kelompok Tani Bina Tirta 3
( 92 Orang )
|
1. Karasteristik
Pribadi
a. Jenis
Kelamin
b. Umur
|
:
:
: |
Laki – Laki
35 – 50 Tahun
|
|
2.
Status
Sosial Ekonomi
|
:
|
Menengah kebawah
|
|
|
3.
Karakter
Sosial
|
:
|
Cosmopolitism
|
|
|
a.
Tingkat Pedidikan
|
:
|
Domina SD,SLTA
|
|
|
b.
Tingkat Pendapatan
|
|
-1.000.000/bulan
|
|
|
c.
Jumlah Tanggungan dalam Keluarga
|
:
|
> 3 orang
|
|
|
d.
Keterlibatan dalam kelompok
|
:
|
Aktif
|
|
|
4. Pengalaman
beragribisnis
|
|
> 15 tahun
|
|
|
5. Tingkat
Adopsi (sadar, minat, menilai, mencoba, menerapkan)
|
:
|
Minat
|
|
|
6. Perilaku
Keinovatifan (pembaharu/Inovator, Penerima awal/Early adopter, penerima
mayoritas awal/early majority, penerima mayoritas lambat/late majority,
pengikut/leggard)
|
:
|
|
|
|
7. Moral
Petani (Moral Subsistensi dan Moral Rasionalis)
|
:
|
|
|
b.
Masalah
Adalah
akar masalah yang dihadapi oleh petani atau kelompok tani, adapun cara
mengidentifikasi masalah kelompok tani adalah dengan cara:
a.
Identifikasi
programa yang sudah disusun oleh penyuluh
1. Belum
optimalnya pengetahuan manajemen budidaya ternak dalam peningkatan produksi
ternak.
2. Terbatasnya
pengetahuan tentang pembibitan ternak.
3.
Masih kurangnya
kesadaran dalam menanggulangi penyakit ternak menular.
b.
Identifikasi
langsung kepada petani atau kelompok tani
1.
Petani belum mampu
memanfaatkan limbah kotoran ternak untuk menjadi pupuk kandang
2.
Kekurangan pasokan
pupuk
3.
Kurangannya
Pengatahuan petani tentang pentingnya sanitasi kandang.
4.
Masi banyaknya sapi
betina produktif yang dijadikan ternak potong.
5.
Peternak belum
mampu menyediakan hijaun makanan ternak.
c.
Penentuan
masalah prioritas
Adalah
menentukan masalah pertanian yang paling mendesak dan membutuhkan penyelesaian
diantara masalah-masalah lain yang ditemukan di lapangan.
Masalah yang
banyak ditemukan dilapangan yakni terdapat banyak kotoran ternak (sapi) yang
belum dimanfaatkan sedangkan petani sering kekurangan pupuk.
d.
Potensi
Potensi
adalah segala potensi yang ada pada petani atau di luar petani yang dapat
menunjang usaha petani atau kelompok tani.
Tabel
2. Matrik potensi
|
No
|
Masalah
|
Potensi yang berkaitan
|
|
|
1.
|
Petani belum bisa membuat pupuk organik sendiri.
|
Internal
(kekuatan)
|
Eksternal
(Peluang)
|
|
Bahan Pembuatan pupuk Tersedia.
|
Petani sudah mulai menyadari pentingnya pupuk organik
dalam melakukan budidaya pertanian.
|
||
e.
Pemecahan
masalah
Adalah
inovasi/teknologi yang digunakan untuk mengatasi masalah pertanian yang
dihadapi sasaran.
Tabel
3. Matrik pemecahan masalah
|
No
|
Prioritas
Masalah
|
Alternatif
Inovasi
|
Prioritas
Inovasi
|
Ket
|
|
1.
|
Terbatasnya kemampuan petani dalam membuat pupuk organik
|
Pembuatan Pupuk dari Kotoran Sapi
|
Pembuatan pupuk organik.
|
|
f.
Karakteristik
Inovasi
Adalah
sifat-sifat dari inovasi yang dapat mempengaruhi kecepatan adopsi, misal:
kerumitan, keuntungan, kemudahan,dll
Inovasi yang
akan dilaksanakan terbilang cukup mudah karena bahan yang digunakan mudah
dijumpai di rumah peternak. Lingkungan kandang lebih bersih karena
kotoran/feses tidak menumpuk.
g.
Kondisi
Penyuluh
Adalah
keadaan kemampuan penyuluh yang akan menetukan keberhasilan penyuluhan, seperti
jumlah penyuluh, keahlian, pengalaman, usia, pendidikan, pelatihan yang pernah
diikuti, dsb
|
No
|
Kecamatan
|
Jumlah
Penyuluh
|
Pendidikan
Penyuluh
|
Masa Kerja
|
Umur Penyuluh
|
Pelatihan
|
|
1.
|
Singosari
|
12
|
S1-sederajat
|
30
|
50
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
h.
Kelembagaan
Petani
Adalah
kelembagaan-kelembagaan petani dan berkaitan dengan pertanian yang ada di
wilayah praktek lapangan.
|
No
|
Desa
|
Jumlah
Kelompok Tani
|
Jumlah lembaga
keuangan
|
Jumlah
Gapoktan
|
|
1.
|
tunjungtirto
|
6
|
|
1
|
|
|
|
|
|
|
i.
Kebijakan
Adalah
kebijakan pemerintah (pusat, provinsi, daerah, kecamatan atau desa) yang
terkait dengan pertanian dan penyuluhan pertanian.
|
No
|
Desa/Kecamatan
|
Program
Pertanian Kabupaten
|
Program
Pertanian Provinsi
|
Program
Pertanian Nasional
|
|
1.
|
Tunjungtirto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
j.
Sarana
dan Prasarana
Adalah
sarana dan prasarana mendukung kegiatan pertanian dan penyuluhan pertanian
(termasuk biaya) yang tersedia atau dimiliki BPP, Pemerintah desa, kelompok
tani, dsb.
|
No
|
Sarana dan
Prasana yang dimiliki kaitannya dengan penyuluhan
Kecamatan Singosari
|
|||
|
Kelompok Tani
|
Gapoktan
|
Desa
|
Kecamatan
|
|
|
1.
|
Bina Tirta III
|
Bina Tirta IV
|
Tunjung Tirto
|
Singosari
|
k.
Kondisi
Sosial Budaya Masyarakat
Adalah
gambaran kebiasaan sasaran dalam kehidupan sehari-hari, seperti perilaku yang
berkaitan dengan adat istiadat, keyakinan yang dianut, lembaga/organisasi dalam
masyarakat, klasifikasi masyarakat, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, dll
|
No
|
Kegiatan Agama, Sosial dan Budaya yang
berkaitan dengan penyuluhan
|
|||
|
Agama
|
Sosial
|
Budaya
|
Adat istiadat
|
|
|
1.
|
Islam
|
Ramah
|
Jawa
|
Jawa
|
II.
Penetapan
Materi Penyuluhan
Langkah-langkah penyusunan materi penyuluhan sebagai
berikut:
1. Langkah
1. Memilih dan Menetapkan Materi Penyuluhan
a. Mengelompokkan
bahan materi penyuluhan yang telah didapatkan berdasarkan jenis usaha tani,
kelompok sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.
1) Jenis
materi penyuluhan: Pembuatan Pupuk Organik.
2) Pengelompokan berdasarkan
a) Jenis usaha tani: Budidaya Tanaman
Sayuran
b) Kelompok sasaran: petani yang memiliki
Usaha Tanaman
Sayuran.
b. Tujuan yang ingin dicapai: petani dapat
membuat pupuk organik sendiri untuk keperluan usaha budidaya tanaman sayuran
sehingga tidak bergantung pada pupuk kimia.
c. Penetapan
pemilihan materi penyuluhan pertanian dilakukan berdasarkan beberapa
pertimbangan, dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Matrik Penetapan Pemilihan
Materi Penyuluhan
|
No
|
Materi penyuluhan
|
Pertimbangan Penetapan Materi Penyuluhan
|
Prioritas
|
Keputusan
|
|||||||||||||||||
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
L
|
M
|
N
|
Jumlah
|
Peringkat
|
||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
|
|||
|
1
|
Definisi Pupuk Organik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
2
|
Pemilihan Bahan Pupuk Organik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
3
|
Cara pembuatan Pupuk Organik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
4
|
Pengaruh pupuk terhadap tanaman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
5
|
Usaha Pembuatan Pupuk Organik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
|
KETERANGAN
:
|
|
||||||||||||||||||||
|
A. Profitable
B. Complementer
C. Competiblity
D. Simple
E. Availability
F. Immediate
applicability
G. In
expensive
|
H. Low
risk
I. Spectacular
impact
J. Expandible
K. Vital
L. Important
M. Helpful
N. Super
Flous
|
||||||||||||||||||||
Pertimbangan yang menjadi alasan penetapan pemilihan
materi penyuluhan antara lain:
1) Aspek
ekonomi
Pembuatan
Pupuk Kandang terbilang cukup murah karena tidak mengggunakan bahan-bahan yang mudah
didapatkan dan murah.
2) Aspek
teknis.
Pebuatan pupuk
kandang tidak rumit sehingga siapa saja bisa membuat pupuk kandang.
3) Aspek
sosial budaya.
Pupuk kandang
mudah diterima oleh masyarakat karena dengan pemanfaatan pupuk kandang maka
lingkungan ternak lebih bersih dari kotoran.
4) Aspek
lingkungan dan kenyamanan bagi konsumen.
Dengan
pembuatan pupuk kandang maka lingkungan ternak akan lebih bersih dan memudahkan
sanitasi kandang sehingga patogen penyebab penyakit tidak akan berkembang di
lingkungan.
2. Langkah
2. Menyusun dan Menyajikan Materi Penyuluhan dalam tahapan adopsi
Tabel 5. Tahapan Fishbone
dan Implementasinya
|
No
|
Tahapan
Adopsi
|
Tahapan
Materi
|
|
1
|
Sadar
|
Pengenalan Pupuk Kandang
|
|
2
|
Minat
|
Pengenalan Bahan Pembuatan Pupuk Kandang
|
|
3
|
Mencoba
|
Pembuatan pupuk kandang dan pengaplikasian
|
|
4
|
Menilai
|
Percobaan dan melihat hasil Pupuk kandang
|
|
5
|
Mengadopsi
|
Pembuatan pupuk kandang secara berkala
|
Gambar 1. Desain Penyuluhan Tematik Berkelanjutan “ Pembuatan Pupuk Organik dari kotoran ternak”
Selanjutnya
materi penyuluhan disajikan dalam bentuk sinopsis. Format sinopsis adalah
sebagai berikut:
|
SINOPSIS
|
|
Judul
Materi : .....................................
|
|
(BagianAwal).................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
(Bagian Utama)..............................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
(Bagian Akhir)...............................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
|
|
Tempat
dan Tanggal Penyusunan
Penyuluh, |
|
Nama
dan Tanda Tangan
|
III. Tahapan
Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
Komunikasi
pertanian kepada masyarakat telah dikenal dua metode pendekatan, yaitu: 1)
pendekatan berdasarkan kelompok sasaran ataupun Inovasi, 2) pendekatan
berdasarkan cara penyampaian isi pesan yang terkandung dalam inovasi tersebut.
Faktor
yang mempengaruhi efektifitas metode dan teknik penyuluhan antara lain adalah:
1.
tujuan yang hendak
dicapai, yakni Petani mampu membuat pupuk kandnag secara
mandiri.
2.
pendekatan penyuluhan
pertanian yang digunakan, adalah
pendekatan perorangan atau anjangsana dan pendekatan kelompok secara
pasrtisipatif
3.
karasteristik sasaran, kelompok tani dengan gender laki-laki dengan umur rata –
rata 4o tahun. Dengan tingkat pendidikan rata-rata SD, SLTP/
4.
karasteristik wilayah,
|
Nama
Desa
|
Luas
Lahan
(Ha)
|
Letak Dari
Permukaan
Laut (m)
|
Topografi
|
Jenis
Tanah
|
Ph
Tanah
|
Kesuburan
Fisik
|
Kesuburan
Kimia
|
|
Tunjung
Tirto
|
± 369
Ha
|
487
m
|
Dataran
Rendah
|
Tanah
lempungan
|
-
|
-
|
-
|
5.
sifat materi yang
disampaikan, bersifat
6.
media yang digunakan, slide ppt, brosur, video,demcarre,simulasi, poster.
7.
kemampuan penyuluh,
8.
kebijakan pemerintah,
dan
9. ketersediaan
biaya dan sarana penyuluh. Biaya yang
digunkan dalam penyuluhan tidak memerlukan biaya yang banyak karena bahan
praktik mudah didapat dan dapat ditemukan di masyarakat.
Adapun
tahapan penetapan Metode Penyuluhan adalah:
1. Menetapkan
Metode
a. Identifikasi
Karasteristik Sasaran
Penentuan karasteristik sasaran dilakukan dengan
pengamatan lapangan (konseptual keadaan lapangan). Identifikasi Karasteristik
Keadaan Petani dapat dilihat pada tabel 1 yang merupakan hasil IPW di lapangan.
b. Penetapan
Metode Penyuluhan
|
Kegiatan Penyuluhan : pembuatan pupuk organik
|
|||||||
|
Tujuan Penyuluhan : Petani mampu membuat pupuk
organik secara mandiri
|
|||||||
|
Tabel 6. Pertimbangan Pemilihan Metode (Contoh)
|
|||||||
|
Sasaran Penerapan Metode
|
Karakteristik Sasaran
|
||||||
|
Karakteristik
|
Kondisi/
Keragaan
|
Tujuan Penyuluhan
|
Materi Penyuluhan
|
Jumlah Sasaran
|
Teknik Komunikasi
|
||
|
1.
Kelompok Tani Bina Tirta
(92 Orang)
|
1.
Karakteristik Pribadi
|
|
Meningkatkan
Pengetahuan dan keterampilan pembuatan pupuk organik.
|
Jenis
Materi : Teknis Bentuk Materi : Primsip Kerja
|
Kelompok
(92
orang)
|
Langsung
|
|
|
a. Jenis
Kelamin
|
Pria
|
|
|||||
|
b. Umur
|
30-45 tahun
|
|
|||||
|
|
c. Tingkat
pengalaman
|
Pelatiahan
|
|
||||
|
2. Topik
Materi Penyuluhan :
|
2. Status
Sosial Ekonomi
|
|
|
||||
|
Inseminasi
Buatan pada Ayam buras
|
a. Tingkat
Pendidikan
|
SLTA
|
|
|
|
||
|
|
b. Tingkat
Pendapatan
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Jumlah
tanggungan keluarga
|
>2 orang
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Keterlibatan dalam Kelompok
|
Aktif
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
Pengalaman Beragribinis (Budidaya ayam buras)
|
> 3 tahun
|
|
|
|
|
|
|
|
4. Tingkat
Adopsi (sadar, minat, menilai, mencoba menerapkan)
|
Mencoba
|
|
|
|
|
|
|
5.
Perilaku Keinovatifan (pembaharu/Inovator, Penerima awal/Early adopter,
penerima mayoritas awal/early majority, penerima mayoritas lambat/late
majority, pengikut/leggard)
|
Penerima
awal (early adopter)
|
|
|
|
|
||
|
|
6. Moral
Petani (moral subsistensi dan moral rasionaitas)
|
Rasionalitas
|
|
|
|
||
c. Analisa
Penetapan Metode Penyuluhan
Setelah
dasar pertimbangan pemilihan metode penyuluhan sudah diketahui maka langkah
selanjutnya membuat matriks untuk menetapkan metode penyuluhan apa yang cocok
terhadap dasar pertimbangan pemilihan metode sebagai berikut:
Tabel 7. Contoh Matriks
Analisa Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
|
Jenis Metode
Penyuluhan
|
Analisis
Penetapan Metode Penyuluhan
|
|
|
Priori-tas
|
Keputusan
Penetapan metode
|
||||||||
|
Karasteristik
Sasaran
|
Tujuan
Penyuluhan
|
Materi
Penyuluhan
|
Sosial
Budaya
|
Jumlah
sasaran
|
Teknik
komunikasi
|
Biaya
|
Sarana Prasa-rana
|
Kebija-kan
|
Kondisi
Penyu-luh
|
Kelembagaan
Petani
|
|||
|
Jenis
Kelamin: Laki-laki, umur 25 – 45 tahun
|
Pengetahuan
dan keterampilan
|
Teknis dan
unjuk Kerja
|
Pertemuan
Arisan
|
Kelompok
(25)
|
Langsung
|
Murah
|
|
|
|
|
|||
|
1. Diskusi kelompok
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
7 (I)
|
Diskusi
Kelompok dan Demonstrasi Cara
|
|
2. Anjangsana
|
√
|
√
|
√
|
X
|
x
|
√
|
√
|
|
|
|
|
5
|
|
|
3. Demonstrasi cara
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
7(II)
|
|
|
4. Demonstrasi hasil
|
√
|
x
|
x
|
V
|
√
|
√
|
x
|
|
|
|
|
4
|
|
|
5.Pameran
|
√
|
x
|
√
|
X
|
√
|
√
|
x
|
|
|
|
|
4
|
|
|
6. Sekolah Lapang (SL)
|
√
|
√
|
√
|
X
|
√
|
√
|
x
|
|
|
|
|
5
|
|
|
7. Temu wicara
|
√
|
x
|
x
|
√
|
√
|
√
|
v
|
|
|
|
|
5
|
|
|
8. Temu bisnis – Temu usaha
|
√
|
x
|
x
|
√
|
√
|
√
|
x
|
|
|
|
|
4
|
|
|
9. Temu karya – Temu hasil
|
√
|
√
|
x
|
√
|
√
|
√
|
x
|
|
|
|
|
5
|
|
|
10. Magang
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
x
|
|
|
|
|
6
|
|
|
11. Mimbar sarasehan
|
√
|
√
|
X
|
√
|
√
|
√
|
x
|
|
|
|
|
5
|
|
|
12. Kursus tani
|
√
|
√
|
V
|
X
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
6
|
|
Hasil
matrik analisa penetapan diatas ditetapkan metode penyuluhan yang akan
digunakan adalah diskusi kelompok dan demonstrasi cara dalam penyuluhan
Inseminasi Buatan pada Ayam Buras dengan metode penampungan Betina Pemancing.
d. Menggunakan
Metode
Setelah
metode penyuluhan yang akan digunakan ditetapkan, maka langkah selanjutnya
adalah menuangkan semua materi dan metode ke dalam Lembar Persiapan Menyuluh
(LPM) agar mengetahui waktu yang akan dipergunakan dalam menyuluh dengan memperhatikan
karakteristik sasaran dan tujuan dari penyuluhan.
Format
LPM
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH
(LPM)
I. JUDUL :
II. TUJUAN :
III. METODE :
IV. MEDIA :
V. ALAT BANTU :
VI. WAKTU :
VII. PELAKSANAAN
KEGIATAN :
|
No.
|
Pokok Kegiatan
|
Uraian Kegiatan
|
Waktu
(menit)
|
Keterangan
|
|
1.
|
Pendahuluan
|
|
|
|
|
2.
|
Isi / Materi
|
|
|
|
|
3.
|
Pengakhiran
|
|
|
|
Tempat, Tanggal Pembuatan LPM
Penyuluh
(nama penyuluh)
IV. Pemilihan
Media Penyuluhan Pertanian
Adapun
tahapan dalam menentukan media penyuluhan adalah:
1. Identifikasi
karasteristik sasaran penyuluh
Karasteristik
petani (sasaran penyuluhan) dapat dilihat pada tabel 1 yang merupakan hasil
Identifikasi Potensi Wilayah (IPW).
2. Menentukan
dasar pertimbangan pemilihan media penyuluhan
Sebagai
dasar pertimbangan dalam memilih media penyuluhan dapat dilakukan seperti
contoh pada tabel 5 berikut ini:
|
DASAR PERTIMBANGAN
PEMILIHAN MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN
|
|||||||
|
Kegiatan
Penyuluhan :
|
Pembuatan Pupuk Organik dari kotoran Sapi
|
||||||
|
Tujuan
Penyuluhan :
|
Petani dapat membuat pupuk kandang sendiri untuk keperluan tanaman sayur.
|
||||||
|
Tabel 8. Pertimbangan Pemilihan
Metode
|
|||||||
|
Sasaran
Penerapan Metode
|
Karakteristik
Sasaran
|
Pertimbangan
Penetapan/Pemilihan Media
|
|||||
|
Karakteristik
|
Kondisi/
Keragaan
|
Tujuan Penyuluhan
|
Materi
Penyuluhan
|
Metode
yang Digunakan
|
Jumlah
Sasaran
|
Teknik
Komuni-kasi
|
|
|
1. Kelompok Tani Bina Tirta
(92 Orang)
|
1. Karakteristik Pribadi
|
|
Meningkatkan Pengetahuan dan
keterampilan
|
Jenis Materi : Teknis Bentuk Materi : Prinsip KerjaMelakukan
Inseminasi Buatan
|
Diskusi, dan Demosntrasi Cara
|
Kelompok
(92 orang)
|
Langsung
|
|
a. Jenis Kelamin
|
Pria
|
|
|
||||
|
b. Umur
|
30-45 tahun
|
|
|
||||
|
|
c. Tingkat pengalaman
|
-
|
|
|
|||
|
2. Topik Materi Penyuluhan :
|
2. Status Sosial Ekonomi
|
|
|
|
|||
|
Inseminasi Buatan pada Ayam buras
|
a. Tingkat Pendidikan
|
SD, SLTP
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Tingkat Pendapatan
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Jumlah tanggungan keluarga
|
>2 orang
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Keterlibatan dalam Kelompok
|
Aktif
|
|
|
|
|
|
|
|
3. Pengalaman Beragribinis
(Budidaya ayam buras)
|
> 3 tahun
|
|
|
|
|
|
|
|
4. Tingkat Adopsi (sadar, minat,
menilai, mencoba menerapkan)
|
Mencoba
|
|
|
|
|
|
|
|
5. Perilaku Keinovatifan
(pembaharu/Inovator, Penerima awal/Early adopter, penerima mayoritas
awal/early majority, penerima mayoritas lambat/late majority,
pengikut/leggard)
|
Penerima awal (early adopter)
|
|
|
|
|
|
|
|
6. Moral Petani (moral subsistensi
dan moral rasionaitas)
|
Rasionalitas
|
|
|
|
|
|
3. Analisa
Penetapan Media Penyuluhan Pertanian
Setelah
dasar pertimbangan media penyuluhan sudah diketahui maka langkah selanjutnya
membuat matriks untuk menetapkan media penyuluhan apa yang cocok terhadap dasar
pertimbangan pemilihan media tersebut.
Tabel
9. Contoh Matrik Analisa Penetapan Media Penyuluhan Pertanian
|
No
|
Jenis Media
Penyuluhan
|
Analisis
Penetapan Media Penyuluhan
|
Prioritas
|
Keputusan
Penetapan media
|
|||||||
|
Karasteristik
Sasaran
|
Tujuan
Penyuluhan
|
Materi
Penyuluhan
|
Metode yang
digunakan
|
Jumlah
sasaran
|
Infrastuktur
|
Sosial
Budaya
|
Kelemba -gaan
Petani
|
||||
|
Jenis
Kelamin: Laki-laki, umur 25 – 45 tahun
|
Pengetahuan
dan keterampilan
|
Teknis dan
unjuk Kerja
|
Diskusi,
Demonstrasi Cara
|
Kelompok
(25 orang)
|
Sarana dan
prasarana
|
|
|
||||
|
1
|
Poster
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
7 (I)
|
Poster,
video tutorial dan Slide
|
|
2
|
Film
Layar Lebar
|
√
|
√
|
X
|
X
|
√
|
X
|
|
|
3
|
|
|
3
|
Video
tutorial
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
7 (II)
|
|
|
4
|
Folder/Leaflet
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
7
|
|
|
5
|
Brosur,
Komik
|
√
|
√
|
X
|
X
|
√
|
X
|
|
|
3
|
|
|
6
|
Peta
Singkap/Flipchart
|
√
|
X
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
5
|
|
|
7
|
Papan
Panel
|
√
|
X
|
X
|
√
|
√
|
√
|
|
|
4
|
|
|
8
|
Siaran
Pedesaan
|
√
|
√
|
√
|
X
|
√
|
√
|
|
|
6
|
|
|
9
|
Kaset
Rekaman
|
√
|
X
|
X
|
X
|
V
|
X
|
|
|
2
|
|
|
10
|
Slide
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
7 (III)
|
|
|
11
|
Foto
|
√
|
X
|
X
|
X
|
V
|
X
|
|
|
2
|
|
|
12
|
Transparansi
|
√
|
X
|
√
|
√
|
√
|
X
|
|
|
2
|
|
|
13
|
Model
|
√
|
X
|
X
|
√
|
√
|
√
|
|
|
4
|
|
|
14
|
Papan
Tulis
|
√
|
V
|
V
|
√
|
√
|
√
|
|
|
7
|
|
|
15
|
Telephone
|
√
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
|
1
|
|
Berdasarkan
hasil analisis pada tabel dan pertimbangan bersama pengurus kelompok maka
ditetapkan media poster, video tutorial, dan slide digunakan dalam penyuluhan
Inseminasi Buatan pada ayam buras dengan metode penampungan betina pemancing
Komentar
Posting Komentar